Keunikan Megah Budaya Indonesia di Geopark Pegunungan Meratus
Geopark Pegunungan Meratus tidak sekedar menawarkan keajaiban geologi semata. Tujuan Geopark Pegunung Meratus sebagai perlindungan, pendidikan dan pembangunan kawasan secara berkelanjutan termasuk di dalamnya adalah menjaga kekayaan budaya (culturediversity).
Kekayaan budaya merupakan warisan bumi yang harus juga dimuliakan seperti yang tercantum dalam semboyan yang diantur Geopark Pegunungan Meratus. Ada keanekaragaman budaya asli Kalimantan Selatan yang bisa disaksikan ketika mengunjungi Geopark Pegunungan Meratus
Tato
Dalam kehidupan masyarakat Dayak tato adalah perlambang status sosial dari masyarakat itu sendiri. Masing-masing memiliki gambar tato yang berbeda sesuai dengan status sosialnya, maka dari itu melihat keunikan tato yang beragam di masyarakat Dayak menjadi sebuah pengalaman baru. Apalagi jika berkesempatan melihat proses pembuatan tato tradisional tersebut.
Senjata
Masyarakat Dayak memiliki senjata tadisional khas yang disebut dengan Mandau dan Talawang.
Rumah adat
Ada berbagai jenis rumah adat yang terkenal di masyarakat Dayak. Nama-nama rumah adat Dayak adalah: Rumah Bubungan Tinggi, Rumah Gajah Baliku, Rumah Palimasan, Rumah Balai Rini, Rumah Tadah Alas, Rumah Gajah Manyusu, Rumah Balai Laki, Rumah Palimbangan, Rumah Cacak Burung, Rumah Lanting, Rumah Joglo Gudang atau Rumah Joglo Banjar, Rumah Bangun Gudang, Rumah Panjang, Rumah Balai dan Rumah Baloy. Itu tadi adalah jenis-jenis rumah adat yang bisa dilihat sebagai peninggalan budaya masyarakat Dayak.
Suku
Masih banyak suku asli Dayak Meratus yang tinggal di Geopark Pegunungan Meratus dan menjadi pengalaman tersendiri untuk bertemu dengan mereka. Suku Dayak Meratus terdiri dari: Dayak Pitap, Dayak Alai, Dayak Atiran dan Dayak Kiyu, Dayak Hantakan (Dayak Bukit), Dayak Labuhan Amas, Dayak Loksado (Dayak Amandit), Dayak Harakit (Dayak Tapin), Dayak Paramasan, Dayak Kayu Tinggi, Dayak Bangkalan, Dayak Sampanahan, Dayak Riam Adungan, dan Dayak Bajuin.
Kesenian dan Tarian
Kesenian dan tarian tradisional adalah daya tarik sendiri yang bisa mengundang siapapun untuk datang dan menikmati berbagai pertunjukan seni serta tarian. Ada beragam kesenian dan tarian tradisional yang sampai sekarang masih dilestarikan. Tarian dan kesenian asli dari Suku Dayak adalah Tari Mandau, Tari Talawang, Upacara Tiwah, Tari Kecet Ledo, tarian Suku Banjar dan Tarian Suku Dayak Bukit.
Batik
Kalimatan Selatan juga memiliki batik dengan ciri khas tradisional yang sangat unik yang dikenal dengan nama Batik Sasirangan. Batik Sasingaran adalah batik khas yang dibuat dengan teknik tusuk jelujur kemudian diikat tali raffia dan selanjutnya diberi pewarna alami. Untuk motifnya sendiri terdiri dari motif yang sangat dekat dengan masyarakat lokal: motif Iris Pudak, Kambang Raja, Bayam Raja, Kulit Kurikit, Ombak Sinapur Karang, Bintang Bahambur, Sari Gading, Kulit Kayu, Naga Balimbur, Jajumputan, Turun Dayang, Kambang Tampuk Manggis, Daun Jaruju, Kangkung Kaombakan, Sisik Tanggiling, dan Kambang Tanjung.
Situs Arkeologi
Salah satu yang tidak boleh dilewatkan dari Geopark Pegunungan Meratus adalah mengunjungi berbagai lokasi penemuan situs-situs Arkeologi. Ada banyak penemuan Arkeologi yang ada di lokasi Geopark Pegunungan Meratus, seperti misalnya penemuan hasil atau produk kegiatan manusia purba berupa tulisan di dinding goa atau juga alat untuk berburu dan meramu. Di lokasi penemuan arkeologi tersebut hingga saat ini masih berlangsung berbagai penelitian dan proses evakuasi untuk mencari penemuan lebih jauh tentang kehidupan manusia purba di sana.