Warga Desa Belangian Aranio Banjar Diajari Teknik Menjelujur Kain Sasirangan, Pakai Pewarna Alam
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA -Tidak hanya di perkotaan, pelatihan pembuatan sasirangan dan ecoprint pewarna alam sasirangan juga dilakukan di pelosok desa.
Selama lima hari mulai dari 7 hingga 11 November 2023, pelatihan dilakukan di Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Kawasan tersebut merupakan salah satu situs di Rute Timur dari Geopark Meratus yang bertemakan Pelayaran Mengesankan Menembus Sejarah Bumi dan Manusia.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA -Tidak hanya di perkotaan, pelatihan pembuatan sasirangan dan ecoprint pewarna alam sasirangan juga dilakukan di pelosok desa. Selama lima hari mulai dari 7 hingga 11 November 2023, pelatihan dilakukan di Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.Kawasan tersebut merupakan salah satu situs di Rute Timur dari Geopark Meratus yang bertemakan Pelayaran Mengesankan Menembus Sejarah Bumi dan Manusia.
Mereka, melatih warga di Desa Belangian itu didukung penuh oleh Dinas Perindustrian Provinsi Kalimatan Selatan dan Disdag Kabupaten Banjar.Letak di Desa Belangian Kabupaten Banjar ini, menjadi fokus sebab, warga perlu dilatih dan dikenalkan soal Sairangan dan Desa Belangian bagian dari Geopark Meratus. “Pelatihan eco print sasirangan pewarna alam kali ini tidak cuma memantapkan skill yang telah mereka miliki di bidang sasirangan, tapi juga kali ini tim mengeksplor jenis kayu-kayuan dan tumbuhan yang bisa digunakan sebagai pewarna alam dan juga mencari dedaunan yang bisa diaplikasikan untuk sprint dengan metode pounding dan steam dari lingkungan dan hutan sekitar, ” jelas Miss Reni, Minggu (12/11/2023). Miss Reni yang juga merupakan pemimpin wanita akar rumput Indonesia WEA (Women’s Earth Alliance), mengatakan, program ini tentu saja tak bisa berjalan sendiri. Perlu ada dukungan semua pihak, tidak hanya dari organisasi non pemerintahan namun juga pemerintah daerah, provinsi dan masyarakat yang siap menjaga kelestarian alam mereka dan mengelola daerah nya.
Pelatihan Eco Print Sasirangan di Desa Belangian ini diikuti oleh 30 perempuan di desa Belangian, dengan menggunakan tiga media, yakni media kain, media kaos dan media pashmina. “Selain membuat tiga produk ini, Miss Reni dan tim, juga melakukan penanaman pohon-pohon pewarna juga tumbuhan ecoprint yang sering digunakan.Di antaranya pohon indigofera, pohon lanang dan pohon jarak,” timpal Sandi Agustinus yang merupakan juara 1 Pemuda Pelopor tingkat nasional tahun 2023. Selain itu, Sandi Agustinus menyatakan momen pelatihan kepada warga di Desa Belangian ini juga sekaligus diajarkan membuat motif khas Belangian.”Iya motif khusus itu nantinya akan menjadi Sasirangan motif andalan desa Belangian dan akan segera didaftarkan di Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk hak ciptanya,” lanjut Sandi sapaannya. Motif ini, lanjut Sandi, diinspirasi atau dibuat berdasarkan riset dari berbagai sumber sehingga mendapatkan dua motif yang di dalamnya terdapat kekayaan alam desa Belangian.
Pelatihan ini, lajut Sandi, juga merupakan program inisiasi dari Badan Pengelola Geopark Meratus yang sedang mengajukan ke UNESCO agar Geopark Meratus menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp). “Persyaratan untuk menjadi UGGp cukup berat, mulai dari penyiapan dokumen hingga kesiapan tata kelola situs yang memberikan dampak positif bagi lingkungan serta ekonomi masyarakat setempat,” jelas Resita, Tenaga Ahli dari Badan Pengelola Geopark Meratus. Resita melanjutkan, sebagaimana misi besar dari pengelolaan Geopark, Melestarikan Bumi Mensejahterakan Masyarakat, melalui tiga pilar penting yakni konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Melalui program ini diharapkan masyarakat di Desa Belangian dapat memanfaatkan kekayaan alam di sekitar menjadi produk yang bernilai ekonomi namun tetap mengutamakan kelestarian lingkungan, serta dapat menggaungkan nilai geologi, budaya dan hayati dari Kalimantan Selatan melalui motif ecoprint” lanjut Resita. Setelah pelatihan, Resita berharap para perempuan yang ada mendapatkan skill yang lebih mumpuni untuk kain membuat sasirangan yang lebih bernilai jual dan diharapkan bisa meningkatkan pendapatan para perempuan, sesuai dengan agenda 2030 pembangunan berkelanjutan yaitu kesetaraan gender dan kemitraan untuk mencapai tujuan, ” tambahnya. (Banjarmasinpost/Nurholis Huda).
Artikel ini telah tayang di banjarmasin.tribunnes.com dengan judul:
Warga Desa Belangian Aranio Banjar Diajari Teknik Menjelujur Kain Sasirangan, Pakai Pewarna Alam