Blog

Teknik Dulang Tradisional Intan Cempaka Masuk Situs Geopark Meratus

by in Geopark Januari 10, 2024

Ketua Pokdarwis, Ruslan menyatakan bahwa kebiasaan para pendulang terdahulu yaitu adalah membawa sesajen dari rumah seperti telur induk ayam yang baru bertelur, nasi berbentuk tumpeng, bawang putih, bawang merah dan lain sebagainya. Hal ini ia sampaikan pada saat kunjungan tim field trip Geopark Meratus untuk melakukan pengkajian terhadap situs-situs yang ada di geopark salah satunya adalah pendulangan Intan Cempaka ini, Sabtu (9/12/2023).

“Ibu-ibu akan membawa sesajen dari rumah terus ke titik yang mau dikerjakan dan ditaruh di samping titik tadi,” ucap Ruslan. Ia juga menyebut bahwa sesajen tersebut diserahkan kepada Datu, kemudian dilakukan selamatan, agar terhindar dari marabahaya saat bekerja, seperti gangguan makhluk halus atau sejenis. Setelah dilakukan acara selamatan, mereka pun akan menggali lubang secara tradisional, untuk galian pertama dilakukan oleh anak-anak muda yang baru bisa mendulang. Untuk menentukan titik, para warga akan pergi kepada para mualim atau yang disebut dengan orang pintar untuk menentukan titik penggaliannya.

“Ketika sudah melakukan penggalian sekitar 2 meter barulah para senior mereka ikut menggali, mereka menggali selama seminggu, kedalamannya kurang lebih 10 meter atau 12 meter sesuai dengan titiknya,” ujar Ruslan Teknik pendulangan itu digunakan secara tradisional dengan menghancurkan batu yang ada di tanah dengan menggunakan 2 jukung dan didorong zig-zag hingga batunya terpisah dengan pasirnya. “Setelah batunya terpisah sama pasirnya baru diayak,” jelasnya. Beliau juga menceritakan ketika mereka sudah mendapatkan intan di pendulangan tersebut mereka akan bersholawat kemudian dikasih air liur atau bisa juga diusapkan ke mata. “Sesajen sudah jarang dikerjakan karena generasi anak muda yang sudah berbeda,” lanjutnya. Proses penambangan di kawasan ini telah dilakukan sejak tahun 600 Masehi sampai saat ini, pada 26 Agustus 1975 telah ditemukan Intan dengan berat mencapai 166,7 karat dan diberi nama Intan Trisakti oleh Presiden RI ke-1 Ir Soekarno. (rma)

Artikel ini telah tayang di remolkalsel.id dengan judul:
Teknik Dulang Tradisional Intan Cempaka Masuk Situs Geopark Meratus

https://rmolkalsel.id/teknik-dulang-tradisional-intan-cempaka-masuk-situs-geopark-meratus

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *