Mengenal Area Penambangan Intan di Geopark Pegunungan Meratus
Geopark Pegunungan Meratus merupakan salah satu hamparan ofiolit paling tua yang ada di Indonesia. Pegunungan Meratus sendiri tersusun dari kelompok batuan ultramafik, malihan, melange dan terobosan (seri ofiolit) yang diperkirakan berumur yura atau 150-200 juta tahun lalu sampai kapur awal/bawah yaitu 100-150 juta tahun yang lalu. Kondisi ini menjadikan Geopark Pegunungan Meratus kaya akan keanekaragaman geologi (geodiversity) mulai dari banyaknya air terjun, air panas, berbagai bentang alam, karst, dan mineral khas seperti intan. Kali ini akan dibahas mengenai penambangan intan yang berada di Geopark Pegunungan Meratus.
Penambangan intan Cempaka
Penambangan intan Cempaka terletak di Desa Cempaka, 10 km dari pusat kota Banjarbaru atau 45 menit dengan kendaraan umum dari Banjarmasin. Sedangkan lokasi untuk mendulang intan ini sendiri berada di Sungai Tiung, yang paling terkenal adalah Pumpung dan Ujung Murung. Intan di tempat ini telah terkenal dimana-mana sebagai intan berkualitas tinggi yang disebabkan oleh pembentukan Pegunungan Meratus.
Sejak dulu hingga sekarang proses penambangan intan di sini masih menggunakan cara tradisional. Pengunjung yang tertarik untuk melihat bagaimana para penambang ini memperoleh intan dapat melihatnya mulai dari pengambilan endapan, pemisahan ukuran butir intan dengan alat yang sederhana, pencucian, dan pemisahan menggunakan alat berbentuk kerucut terbuat dari kayu bernama linggang.
Tidak hanya caranya yang tradisional, masyarakat lokal juga tidak menyebut intan dengan kata ‘intan’ tetapi dengan nama ‘galuh’. Mereka percaya menyebutkan kata ‘intan’ justru akan membuat intan itu pergi.
Cara tradisional para penambang intan
Cara yang dilakukan untuk mendapatkan intan ini terbilang unik sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk para pengunjung.
Pertama-tama mereka akan mengambil material berupa campuran pasir, batuan kecil, tanah, lumpur dari dalam lubang galian yang dibuat dengan kedalaman tertentu. Material tersebut diambil dan dimuat dalam linggang.
Linggang kemudian akan diputar-putar dengan diberi air sedikit demi sedikit sehingga material lain akan terbuang keluar bersama pusaran air. Pendulang intan sesekali akan mengecek pada material tersebut apakah ada intan atau tidak.
Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai seluruh material terbuang dari linggang. Kegiatan ini bisa berlangsung seharian dan belum tentu membuahkan hasil intan yang diinginkan.
Kegiatan mendulang intan biasanya dilakukan berkelompok 3-5 orang. Masing-masing anggota kelompok memiliki tugas yang berbeda-beda, seperti menggali lubang, mengangkut material ke pendulang, dan yang bertugas mendulang material itu sendiri. Jika mereka mendapatkan intan yang diinginkan maka hasilnya akan dibagi sama rata.
Begitulah sekilas cerita tentang penambangan intan di intan cempaka salah satu tempat penghasil intan terbaik.