Blog

Arti Mandau Bagi Masyarakat Suku Dayak Meratus

by in Uncategorized @id April 19, 2019

Mandau terkenal sebagai senjata tradisional khas Kalimantan Selatan. Sebagai salah satu hasil kebudayaan yang masih dipertahankan hingga hari ini, mandau ternyata memiliki beragam makna bagi masyarakat suku Dayak Meratus. 

Mandau adalah parang panjang, mirip pedang namun tidak sepanjang pedang. Dulu mandau digunakan sebagai senjata perang dan bagi beberapa orang Mandau dianggap sebagai senjata yang sakral dan magis. 

Menurut kepercayaan beberapa masyarakat, Mandau yang telah dikeramatkan tidak boleh dibawa meninggalkan kampungnya secara sembarangan. Sub etnis Suku Dayak ada yang melengkapi mandaunya dengan berbagai mantra dan racun untuk membuatnya semakin kuat dan sakti. Lalu bagaimana dengan sekarang?

 

Mandau bagi masyarakat Suku Dayak Meratus

Mandau adalah senjata yang selalu dibawa oleh laki-laki Dayak dan sampai saat ini, meskipun tidak ada lagi perang, mereka masih membawa Mandau kemanapun, semacam kebiasaan atau kewajiban. Mereka masih membawa Mandau sebagai alat untuk berjaga-jaga di kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam menggunakan ada beberapa aturan yang tidak boleh sembarangan dilanggar. Mandau meskipun sebuah senjata yang cukup mematikan tidak boleh digunakan untuk mengancam orang lain. Mereka menggunakan Mandau hanya ketika mereka butuh untuk membela diri. Ini menunjukkan bagaimana Mandau sebagai senjata tradisional memiliki fungsi penting dalam perannya sebagai bagian hidup masyarakat Suku Dayak dan bukan sebagai alat untuk main-main.

Selain tidak boleh digunakan untuk mengancam orang, Mandau tidak boleh sembarangan dikeluarkan dari sarungnya. Menurut kepercayaan dari masyarakat lokal ketika Mandau keluar dari sarungnya maka harus ada korban yang terbunuh. Bahkan ada yang bersaksi jika Mandau dapat terbang dan membunuh karena parang tersebut memiliki kekuatan magis. 

Mitos-mitos semacam ini yang membuat Mandau sebagai senjata tradisional semakin perlu untuk dilestarikan. Mandau adalah bagian dari kehidupan masyarakat Suku Dayak Meratus.

Mandau tentunya tidak berdiri sendiri, ia memiliki pasangannya yaitu tameng yang disebut talawang. Tameng ini terbuat dari kayu dan biasanya memiliki ukiran motif etnik asli menunjukan keunikan masyarakat Suku Dayak Meratus.

Ketika mengunjungi Geopark Pegunungan Meratus pengunjung mungkin saja masih bisa menemukan Mandau dan Talawang ini digunakan oleh orang-orang Suku Dayak Meratus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *