Mari Berkenalan Dengan Suku Dayak Meratus Dari Kalimantan Selatan
Pengunjung yang datang mengunjungi Geopark Pegunungan Meratus dapat juga menjumpai salah satu suku Dayak yang masih tinggal di sana yaitu Suku Dayak Meratus atau Suku Bukit. Suku Dayak Meratus berada di sepanjang kawasan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan. Sebenarnya sebutan Dayak adalah istilah umum untuk orang-orang yang tinggal di Pulau Kalimantan. Dayak Kalimantan tersebar di seluruh Pulau Kalimantan, mulai dari di hulu sungai, pegunungan, lembah dan kaki gunung. Namun secara khusus jika mengunjungi Geopark Pegunungan Meratus maka akan menemui Suku Dayak Meratus. Sejak dahulu mereka adalah orang-orang melakukan pengelolaan di wilayah Meratus.
Nama-nama suku Dayak Meratus
Sebelumnya Suku Dayak Meratus dikenal dengan nama Suku Dayak Bukit. Mereka adalah salah satu komunitas adat yang ada di Pegunungan Meratus dan salah satu dari sekian banyak sub suku Dayak yang tinggal di sekitar Pegunungan Meratus. Suku Dayak Meratus terdapat di beberapa kecamatan yang terletak di Pegunungan Meratus, Kabupaten Banjar, Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru. Berikut ini nama-nama sub etnis Dayak Meratus :
- Dayak Pitap yang bertempat tinggal di Desa Dayak Pitap.
- Dayak Alai yang terdiri dari Dayak Labuhan, Dayak Atiran, dan Dayak Kiyu.
- Dayak Hantakan (Dayak Bukit), di Desa Haruyan Dayak.
- Dayak Labuhan Amas
- Dayak Loksado atau Dayak Amandit yang tinggal di Kecamatan Loksado.
- Dayak Harakit atau Dayak Tapin yang tinggal di Desa Harakit dan sekitarnya.
- Dayak Paramasan yang tinggal di Kecamatan Paramasan.
- Dayak Kayu Tangi yang mendiami kawasan Riam Kanan sebelum dijadikan waduk.
- Dayak Bangkalan yang tinggal di Desa Bangkalan Dayak.
- Dayak Sampanahan yang tinggal di Kecamatan Sampanahan, Kotabaru.
- Dayak Riam Adungan yang tinggal di Desa Riam Adungan
- Dayak Bajuin yang tinggal di Desa Bajuin dan masih banyak lagi.
Sekilas tentang kehidupan Dayak Meratus
Orang-orang dari Suku Dayak Meratus memiliki kebudayaan dan kepercayaan sendiri yang dikenal dengan nama Balian. Kepercayaan Balian sendiri bersifat lisan dan tidak ditemukan adanya buku atau kitab tertentu yang menunjukan atau mengatur pengikutnya untuk menjalankan kepercayaan tersebut.
Kepercayaan orang-orang Meratus dapat dikatakan sebagai kepercayaan masyarakat “Huma” yang terkait dengan penghormatan terhadap “padi” secara sakral dan diwujudkan bentuk berbagai upacara ritual. Mereka juga memiliki kepercayaan terhadap arwah nenek moyang (Datu-Nini), arwah yang masih gentayangan di sekitar tempat tinggal (Pidara), roh para penguasa yang berjasa (Kariau) serta roh alam (hutan, ladang, pohon, sungai, hewan).
Bahasa yang digunakan oleh Dayak Meratus adalah Bahasa Bukit/Meratus atau Bahasa Melayu Dayak Bukit atau Bahasa Melayu Dayak.
Itu tadi sekilas tentang kehidupan dari Suku Dayak Meratus yang tinggal di sekitar Pegunungan Meratus.
Tentu saja ada kehidupan yang berbeda antara Dayak Meratus dengan Suku Dayak lainnya. Untuk mengenal lebih dalam tentang kehidupan Dayak Meratus Anda bisa berkunjung ke Geopark Pegunungan Meratus.